Jus Hijau vs Smoothie: Mana yang Lebih Sehat? Simak Kekurangannya!

Ingin tahu mana yang lebih baik antara jus hijau dan smoothie untuk kesehatan? Artikel ini membahas perbandingan lengkap, kelebihan, hingga kekurangannya agar kamu bisa memilih yang terbaik untuk tubuhmu.
Mengapa Jus Hijau Populer?
Jus green banyak diminum sebab simple plus kaya akan vitamin. Daun hijau seperti kangkung, daun peterseli, hingga timun diblender tanpa serat yang berat.
Manfaat Jus Hijau
Minuman yang satu ini bisa menyediakan vitamin cepat untuk sistem. Karena, ketika diminum, zat penting lebih mudah diserap di dalam perut. Hal ini alasan yang membuat para penggemar memilihnya pilihan unggul.
Minus Jus Sayuran
Namun, jus hijau kehilangan sebagian ampas yang biasanya berfungsi bagi lambung. Kalau dikonsumsi terus menerus, muncul kemungkinan lonjakan gula darah, khususnya saat disertakan buah manis.
Kenapa Smoothie Kadang Digemari?
Smoothie tidak sama dengan jus sayuran sebab tetap menyimpan serat. Komposisi yang dipakai antara lain buah segar, greens, susu, beserta biji rami.
Keunggulan Smoothie
Smoothie berlimpah serat yang meningkatkan fungsi tubuh, khususnya sistem perut. Selain pula, bentuknya sangat bikin kenyang, jadi mampu menjadi pengganti meal.
Kelemahan Smoothie
Di balik keunggulannya, blended drink masih memiliki kekurangan. Jumlah kalori mungkin cukup besar jika ditambahkan pemanis, susu kental, dan topping terlalu banyak.
Mana Paling Sehat Untuk Tubuh?
Jus hijau serta smoothie menyimpan keunggulan sendiri. Kalau ingin vitamin praktis dihantarkan, jus hijau bisa jadi pilihan. Tetapi, jika menginginkan fiber plus rasa penuh, minuman kental sangat tepat.
Tips Menentukan Opsi Yang Cocok Tujuan
Lihat tujuan gaya hidup sehat Anda. Jika sedang program diet, smoothie sangat baik. Jika mencari asupan cepat, jus hijau lebih cocok. Batasi sirup biar kesehatan senantiasa optimal.
Penutup
Entah green juice maupun blended drink, masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Bukan ada pilihan pasti paling unggul. Hal yang paling penting yaitu mencocokkan sesuai kebutuhan dan sasaran kesehatan.






